Tuesday, May 10, 2011

Barisan di Akhirat

Suatu ketika, Muaz bin Jabal ra mengadap Rasulullah SAW dan bertanya:
"Wahai Rasulullah, tolong huraikan kepadaku mengenai firman Allah SWT:
"Pada sangkakala ditiup,maka kamu sekalian datang berbaris-baris"(Surah an-Naba':18)
Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan basah pakaian dengan air mata.
 
Lalu menjawab:
"Wahai Muaz, engkau telah bertanyakan kepada aku, perkara yang amat besar, bahawa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris menjadi 12 barisan, masing-masing dengan pembawaan mereka sendiri...."

Maka dinyatakan apakah 12 barisan tersebut :-

BARISAN 1
Di iring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki.
Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih:
"Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati jirannya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN 2
Diiring dari kubur berbentuk babi hutan.
Datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih:
"Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan solat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN 3
Mereka berbentuk keldai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking.
"Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN 4
Diiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancutan keluar dari mulut mereka.
"Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jualbeli, maka inilah balasannya dan tempat mereka adalah neraka..."

BARISAN 5
Diiring dari kubur dengan bau busuk daripada bangkai.
Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar.
"Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan derhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula rasa takut kepada Allah SWT, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN 6
Diiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan.
"Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN 7
Diiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah.
"Mereka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN 8
Diiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas.
"Mereka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN 9
Diiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh.
"Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN 10
Diiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka  penuh dengan penyakit sopak dan kusta.
"Mereka adalah orang yang derhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN 11
Diiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka
terjulur memanjang sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran.
"Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN 12
Mereka diiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat.
Maka,datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan:

"Mereka adalah orang yang beramal soleh dan banyak berbuat baik.
Mereka menjauhi perbuatan derhaka, mereka memelihara solat lima waktu, ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga,mendapat keampunan, kasih sayang dan keredhaan
Allah Yang Maha Pengasih..."

Jika engkau mahukan kemesraan dengan Allah,maka garanglah terhadap dirimu sendiri.
Jika engkau merasakan manisnya berhubung dengan Allah, tahulah engkau betapa peritnya berpisah denganNya.....

Wallahua'alam.
-sumbangan daripada rakan email...syukran jazilan..

Monday, May 2, 2011

Siapa yang menjaminmu hidup sampai setelah waktu zuhur?

“Siapa yang menjaminmu hidup sampai setelah waktu zuhur?” pertanyaan itu terlontar dari mulut seorang pemuda kepada khalifah Umar bin Abdul Aziz, tokoh pemimpin bergelar khulafa rasyidin yang kelima. Ketika itu, khalifah yang terkenal keadilannya itu sangat tersentak dengan perkataan sang pemuda. Terlebih saat itu, ia tengah merebahkan diri beristirahat usai menguburkan khalifah sebelumnya, Sulaiman bin Malik.
Tapi baru saja ia merebahkan badannya, seorang pemuda berusia tujuh belasan tahun datang menghampirinya dan mengatakan, “Apa yang ingin engkau lakukan wahai Amirul Mukminin?” Khalifah Umar bin Abdul Aziz menjawab, “Biarkan aku tidur barang sejenak. Aku sangat lelah dan capai sehingga nyaris tak ada kekuatan yang tersisa. “Namun pemuda itu tampak tak puas dengan jawaban tersebut. Ia bertanya lagi, “Apakah engkau akan tidur sebelum mengembalikan barang yang diambil secara paksa kepada pemiliknya, wahai Amirul Mukminin? Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengatakan, “Jika tiba waktu zuhur, saya bersama orang-orang akan mengembalikan barang-barang tersebut kepada pemiliknya.” Jawaban itulah yang kemudian ditanggapi oleh sang pemuda, “Siapa yang menjaminmu hidup sampai setelah zuhur, wahai Amirul Mukminun?”
Pemuda itu bernama Abdul Aziz. iaitu putera Amirul Mukminun sendiri, Umar bin Abdul Aziz. Semoga Allah merahmati keduanya... aamiin...

kisah durhaka seorang anak.

Seorang lelaki datang menghadap Amirul Mukminun, Umar bin Khattab radhiallahu anhu. Ia melaporkan kepada Rasulullah tentang kedurhakaan anaknya. Khalifah Umar lantas memanggil anak yang dikatakan durhaka itu dan mengingatkannya terhadap bahaya durhaka pada orang tua. Saat ditanya sebab kedurhakaannya, anak itu mengatakan
“Wahai Amirul Mukminin tidakkah seorang anak mempunyai hak yang harus ditunaikan oleh orang tuanya?” “Ya” jawab Khalifah. “Apakah itu?” tanya anak itu. Khalifah menjawab. “Ayah wajib memilihkan ibu yang baik buat anak-anaknya, memberi nama yang baik dan mengajarinya Al Qur’an.” Lantas sang anak menjawab, “Wahai Amirul Mukminin. Tidak satupun dari tiga perkara itu yang ditunaikan ayahku. Ibuku Majusi, namaku Ja’lan, dan aku tidak pernah diajarkan membaca Al Qur’an.

Umar bin Khatab menoleh kepada ayah dari anak itu dan mengatakan, “Anda datang mengadukan kedurhakaan anakmu, ternyata Anda telah mendurhakainya sebelum ia mendurhakaimu. Anda telah berlaku tidak  baik terhadapnya sebelum ia berlaku tidak baik terhadap Anda.”